Mar 17, 2015

Salahkah Guru Menggunakan LKS ?



Dalam beberapa tahun terakhir ini penggunaan Lembar Kerja Siswa bak cendawan yang tumbuh dimusim hujan.Saya sebagai pribadi mendukung berbagai pendapat dari beberapa orang tua siswa yang telah bertemu dengan saya. Sebab di tinjau berbagai aspek penggunaan LKS lebih banyak dampak negatif dibandingkan dengan sisi positifnya.Dari aspek pendidikan, penggunaan LKS tidak sejalan dengan model pembelajaran sekarang
Lihat saja LKS yang digunakan anak didik kita sebagian besar mutunya rendah , dibawah standar. Siswa hanya memindahkan keterangan-keterangan yang ada di materi LKS tanpa melalui pembahasan terlebih dahulu.Kondisi ini mirip sebelum ada zaman fotokopi murid mencatat buku sampai habis, sedangkan guru mencatat di papan tulis, Kalau guru capek menulis giliran siswa membantu menulis dipapan.
Tetapi para guru acap kali menggunakan lembar kerja sepuluh ribuan(LKS)  sebagai obat manjur untuk memberikan Pekerjaan Rumah, tentu tugas ini sangat membebani siswa dan orang tua.Bahkan tidak sedikit diantara mereka stress karena tugas yang diberikan bejibun sampai orang tua mereka kelabakan saat diminta anak untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Tidak berlebihan jika LKS itu saya plesetkan Lembar Kerja Sepuluh ribuan atau lembar kerja sebelas ribuan.
Kalau saya perhatikan LKS halaman per halaman saya menyadari bahwa model soal yang di kembangkan sebatas tataran kognitif. Sehingga murid tidak kreatif karena belajar ilmu yang kulit arinya saja tanpa ada pedalaman materi. Akibatnya yang berkembang hanya kemampuan otak kiri saja . Jika di tinjau dari aspek etika kurang pas karena guru diharuskan menjual LKS secara langsung kepada siswa .Bila guru berbisnis buku dapat dipastikan  pamor dan kewibawaan di depan siswa akan luntur.Dari sosial ekonomi LKS ini sangat membebani orang tua murid yang tidak mampu. Pada hal selain LKS orang tua siswa masih dibebani dengan berbagai biaya yang lain misalnya biaya atribut sekolah , baju batik sekolah , baju olah raga dan seragam lainnya.


Dampak Positif:
1.Sebagai alat bantu bagi guru dalam memperkaya sumber pembelajaran selain buku yang sudah ada;
2.Menambah wawasan peserta berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari;
3.Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar

Dampak Negatif
1.Kurngnya kreativitas guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, kebutuhan, dan karakter peserta didik;
2.Peserta didik menjadi bosan dan asal-asalan dalam mengerjakan LKS;
3.Peserta didik belajar terbatasmhanya pada LKS yang sudah ada, kurang tertantang menggali informasi dai sumber lain;
4.Kegiatan pembelajaran terkadang menjadi kurang efektif dan menyenangkan karena cenderung hanya mengandalkan LKS karena guru kurang membimbing dalam pengerjaannya.

Ketika guru masih menggunakan LKS dari penerbit, terlebih dahulu perlu mempelajari kelayakan dan kesesuaian isi LKS tersbut dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik sehingga tidak muncul kasus Penulis yang menyampaikan cerita atau materi yang kurang sesuai. Tapi alangkah baiknya guru membuat LKS sendiri meskipun pada tahap awal merasa kesulitan. LKS yang sudah jadi bisa menjadi salah satu acuan bagaimana membuat LKS. Oleh karena itu kepada para guru marilah kita mencoba membuat LKS sendiri agar kita menjadi mandiri tidak tergantung dengan LKS dari penerbit, supaya lebih kontekstual, sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Selamat Mencoba…..!

 

ARSIP