Nov 18, 2014

Sarana dan Metode Pendidikan Untuk membentuk Karakter Siswa


Berbagai sarana tersedia di sekitar kita , semua bias dimanfaatkan dalam rangka mendidik ahlak anak-anak kita,Bahkan sebagai orang tua kita dituntut kreatif dalam menggunakan sarana dan metode dalam mendidik mereka. Dibawah ini saya mencoba menguraikan beberapa sarana dan metode dalam mendidik anak-anak kita agar membentuk karakter sesuai yang diharap.

     1.    Bermain
Bermain bagi orang dewasa hanya untuk sekedar mengisi waktu luang saja.Akan tetapi,lain halnya dengan anak-anak , bermain bagi mereka adalah satu kegiatan yang penting.Semakin kita mampu mencari permainan yang menarik minat dan berguna untuk anak maka kesempatan kita untuk menanamkan karakter pada dirinya semakin besar, Baik itu permainan yang bersifat individu maupun kelompok,mainan yang dibeli maupun dibuat sendiri.
Diantara permainan yang bermanfaat bagi anak sepak bola, Sepak bola mengajarkan kepada anak pentingnya arti tolong menolong dan bekerja sama.Anak tidak hanya mengetahui kemenangan dengan mencetak gol,tetapi memerlukan pertahanan yang kuat,kiper yang cekatan dan operan bola yang cepat diantara pemain, dan tidak hanya ditentukan oleh satu pemain saja.
Dalam sepak bola menanamkan karakter yang mengutamakna kepentingan bersama yaitu ketika terjadi serangan balik secara bersama menghalau datang bola.Selain itu sepak bola juga menanamkan karakter mementingkan kepentingan orang misalnya ketika mengadakan pergantian pemain dengan ikhlas dan rela diganti. Sepak bola juga mengajarkan mengajarkan ketenangan dan konsentrasi saat melakukan sesuatu yang sangat penting.Misalnya ketika anak menjadi kiper atau bek mereka dengan senang hati menjaga dan menghadang lawan sampai benar-benar aman dari gempuran lawan.Sepak bola pun mengajarkan kepada anak sifat rendah hati misalnya ketika mereka bermain dengan kemahiran bermain bola lebih kurang daripada dia. Selain itu sepak bola mengajarkan anak selalu berbuat adil seperti dicontohkan para hakim garis dan wasit dilapangan.
2.    Cerita dan Kisah.
Membacakan cerita memiliki peran yang besar dalam menarik perhatian anak dan kesadaran otaknya, karena didalam cerita ada kesenangan sehingga cerita bisa menjadi salah satu media sekaligus metode penting dalam pendidikan karakter anak. Para ahli psikologi anak sering menganjurkan para ibu untuk menceritakan sesuatu yang bermanfaat kepada anak sebelum tidur kepada anak.Karena bercerita sebelum tidur membuat ingatan anak menjadi kuat, dan tertanam saat anak sedang tidur.Hanya satu hal yang perlu diperhatikan dalam menceritakan kisah yaitu memilih cerita yang tepat,sesuai usia anak ,waktu saat diceritakannya.Buku cerita yang sangat berpengaruh pada jiwa anak adalah buku cerita bergambar bahkan lebih berpengaruh daripada buku cerita yang tak bergambar . Begitu juga dengan cerita tentang yang bisa berbicara .
3.    Hadiah dan Hukuman
Hadiah dan hukuman merupakan salah satu metode yang sangat penting dalam proses pendidikan untuk membentuk karakter.Terlebih lagi ketika para pendidik mampu menggunakan dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya dan waktunya yang sesuai.Memberikan imbalan kepada anak yang menemukan barang temannya yang hilang akan memberinya motivasi untuk lebih amanah lagi disetiap kesempatan . Tidak hanya itu , bisa memicu teman-temannya yang lain untuk mengikutinya agar mereka pun mendapatkan imbalan dan pujian dari orang tua dan guru mereka.
Dengan demikian tidak akan menjadikan mereka oportunis dan pragmatis yang berbuat baik karena ingin mendapatkan hadiah . Walaupun itu yang tampak pada mereka tetapi sebenarnya itu adalah tabiat,fitrah anak seumur itu yang nantinya akan tertanam karakter yang baik pada diri mereka tanpa mengharap balasan.Begitu juga ketika pera pendidik memberikan hukuman kepada anak saat berbohong , itu merupakan suatu cara untuk mencegah anak agar tidak berbohong lagi nantinya karena takut akan hukuman. Imbalan dan hukuman merupakan metode yang efektif untuk menanamkan karakter terpuji bagi anak-anak kiat.
4.    Pengulangan sebagai penguatan positif
Para ahli manajemen pengembangan diri mengatakan . “Jika kita ingin menjadi orang bahagia , bertingkah lakulah sebagaimana orang yang bahagia yang bertingkah laku.Niscaya akan menjadi orang yang berbahagia.Sebagai contoh jika kita memperlakukan anak sebagai pemberani niscaya akan menjadi seorang pemberani karena sering kita ulang pada setiap kesempatan dengan kata-kata yang sama ataupun berbeda sampai terpatri dan terprogram dalam ingatannya , sehingga membantu untuk tidak merasa takut pada seorang pun.
Pengulangan adalah satu faktor yang memperkuat dalam proses penanaman karakter maka diharuskan disetiap kesempatan untuk melakukan dalam bentuk yang berbeda atau sama sampai menjadi karakter bagi anak. Maka ketika ingin menanamkan sifat pemberani pengulang itu bisa berbentuk sekali membiarkan berhadapan dengan orang yang baru dikenal,melatih berbicara didepan orang banyak dan lain-lain.
5.    Metode tidak langsung
Diantara metode yang efektif digunakan dalam proses pendidikan karakter adalah metode tidak langsung baik dalam memberikan bimbingan atau pengajaran. Demikian juga ketika guru membunyikan bel , guru segera menuju kelas dan mengajar.Guru tidak menunda lagi karena menghargai waktu mengajar secara tidak langsung guru mengajarkan kedisiplinan dan jika dikerjakan secara konsisten akan efektif untuk pendidikan karakter anak.
Sebagai contoh adalah seorang Presiden pertama Indonesia yang mengalami berbagai tekanan,diasingkan daerah terpencil sampai penjara pun dari penjajah tetap berjuang untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia.Karena pada diri Soekarno telah tertanam karakter keras menolak penjajah sampai titik darah penghabisan.
6.    Memanfaatkan Hobi Anak
Setiap anak pasti memiliki hobbi yang disukainya untuk mengisi waktu luangnya.Seperti main bola , mengoleksi prangko , menggambar , menulis , membaca , dan lain-lain.Hobi anak  menjadi modal utama untuk mengajarkan karakter yang baik kepada anak.
Sebagai contoh guru mengajarkan tolong – menolong dengan cara menyuruhnya bersama-sama temannya untuk membuat majalah dinding.Ada yang bertugas menempel , ada yang bertugas menggambar yang ditugas hobbi menggambar,.Dari kegiatan ini mereka belajar membagi peran yang sesuai dengan hobbinya
7.    Mencoba hal –hal baru .
Yang harus diperhatikan oleh kita di saat berinteraksi dengan anak adalah kita haus mencoba hal-hal yang baru yang membuat anak tertarik selanjutnya kita bisa memberikan arahan tentang akhlak yang ingin kita tanamkan pada dirinya.Ketika ingin mengajarkan anak sikap optimis dalam memandang sesuatu dan menjauh sikap pesimis,mengajarkan kepada anak didiknya dengan sikap menghargai pendapat orang lain dan perbedaan pendapaat adalah sesuatu yang wajar .
Selain itu mencoba hal-hal baru yang lain kita bisa lakukan alternatif misalnya mengajarkan anak kita bisa meminta sesuatu dari orang lain dengan cara menyuruh dua anak berdiri sama-sama salah satu disuruh mengepal tangannya dengan kuat , yang satu diminta untuk membuka kepalan anak tersebut dengan paksa.Dengan cara itu sedang mengajarkan kedua muridnya untuk membuka kepalan temannya tanpa dengan cara paksa dan itulah yang harus dilakukan kepada setiap orang memerlukan sesuatu dari orang tersebut.
8.    Pembiasaan ( Habituasi )
Kecenderungan pembiasaan pada masa anak-anak – anak lebih besar dibandingkan pada fase – fase umur lainnya. Oleh karena itu para pendidik baik-baik orang tua maupun guru harus serius dalam mengarahkan , dan membiasakan anak melakukan kebaikan dari sejak dini. Mari kita ambil contoh seperti yang tidak biasa mengerjakn PR ,tugas ketika sejak awal di SD ia sangat sulit untuk melakukannya ketika sudah memasuki sekolah menengah pertama dan atas .
Jika kita mengoreksi diri , akan menemukan  bahwa suatu perilaku yang sulit di tinggalkan saat ini adalah hasil dari kebiasaan sejak kecil dan begitu juga dengan kita semua sehingga yang terbiasa akan menjadi bisa. Ala bisa karena biasa adalah suatu ungkapan , atau kata bijak, atau ungkapan yang sering kita dengarkan untuk memberika motivasi bagi kita.
9.    Rekreasi
Rekreasi bias dikategorikan sebagai kegiatan yang mengandung unsur pendidikan sangat disukai anak – anak. Melalui rekreasi ini kita bias menanamkan karakter pada mereka dengan cara efektif . Terlebih ketika guru mampu menyeting rekreasi tersebut sebagai sebuah proses pendidikan karakter mulai dari persiapan sampai rekreasi itu berlangsung.
Ketika berekreasi , anak – anak belajar cara mengatur waktu serta disiplin dalam mengikuti setiap kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.Seperti tidak boleh makan makan sebelum waktunya , tidak boleh bermain sebelum jadwalnya , tidak boleh turun kepantai sebelum ada izin , sehingga menanamkan diri anak – anak cara hidup teratur dan disiplin yang secara otomatis menghilangkan kebiasaan hidup tidak disiplin dan diri mereka.
10.  Media-Media yang mendidik
Mempergunakan media media modern yang mendidik dianggap sebagai sarana yang penting dalam proses pendidikan karakter, terutama pada era modern saat ini. Di mana media – media tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan anak – anak . Oleh karena itu, sebagai pendidik kita harus mampu memanfaatkan media-media tersebut sebagai sarana untuk menanamkan karakter pada diri anak.
Media sangat berguna bagi – anak adalah diantaranya buku mewarnai , teater boneka, lagu atau nyanyian , drama atau sandiwara, gambar tiga dimensi, computer/laptop/Note book, proyektor, poster dan film kartun.Dengan media itu bisa membentuk karakter anak jika penggunaan media tersebut didampingi dan digunakan sesuai dengan penggunaanya.
Kembali Ke Beranda

ARSIP