Berbagai
sarana tersedia di sekitar kita , semua bias dimanfaatkan dalam rangka mendidik
ahlak anak-anak kita,Bahkan sebagai orang tua kita dituntut kreatif dalam
menggunakan sarana dan metode dalam mendidik mereka. Dibawah ini saya
mencoba menguraikan beberapa sarana dan metode dalam mendidik anak-anak kita
agar membentuk karakter sesuai yang diharap.
1.
Bermain
Bermain
bagi orang dewasa hanya untuk sekedar mengisi waktu luang saja.Akan tetapi,lain
halnya dengan anak-anak , bermain bagi mereka adalah satu kegiatan yang
penting.Semakin kita mampu mencari permainan yang menarik minat dan berguna
untuk anak maka kesempatan kita untuk menanamkan karakter pada dirinya semakin
besar, Baik itu permainan yang bersifat individu maupun kelompok,mainan yang
dibeli maupun dibuat sendiri.
Diantara
permainan yang bermanfaat bagi anak sepak bola, Sepak bola mengajarkan kepada
anak pentingnya arti tolong menolong dan bekerja sama.Anak tidak hanya
mengetahui kemenangan dengan mencetak gol,tetapi memerlukan pertahanan yang kuat,kiper
yang cekatan dan operan bola yang cepat diantara pemain, dan tidak hanya
ditentukan oleh satu pemain saja.
Dalam
sepak bola menanamkan karakter yang mengutamakna kepentingan bersama yaitu
ketika terjadi serangan balik secara bersama menghalau datang bola.Selain itu
sepak bola juga menanamkan karakter mementingkan kepentingan orang misalnya
ketika mengadakan pergantian pemain dengan ikhlas dan rela diganti. Sepak bola
juga mengajarkan mengajarkan ketenangan dan konsentrasi saat melakukan sesuatu
yang sangat penting.Misalnya ketika anak menjadi kiper atau bek mereka dengan
senang hati menjaga dan menghadang lawan sampai benar-benar aman dari gempuran
lawan.Sepak bola pun mengajarkan kepada anak sifat rendah hati misalnya ketika
mereka bermain dengan kemahiran bermain bola lebih kurang daripada dia. Selain
itu sepak bola mengajarkan anak selalu berbuat adil seperti dicontohkan para
hakim garis dan wasit dilapangan.
2.
Cerita dan Kisah.
Membacakan
cerita memiliki peran yang besar dalam menarik perhatian anak dan kesadaran
otaknya, karena didalam cerita ada kesenangan sehingga cerita bisa menjadi salah satu media sekaligus metode
penting dalam pendidikan karakter anak. Para ahli psikologi anak sering
menganjurkan para ibu untuk menceritakan sesuatu yang bermanfaat kepada anak
sebelum tidur kepada anak.Karena bercerita sebelum tidur membuat ingatan anak
menjadi kuat, dan tertanam saat anak sedang tidur.Hanya satu hal yang perlu
diperhatikan dalam menceritakan kisah yaitu memilih cerita yang tepat,sesuai
usia anak ,waktu saat diceritakannya.Buku cerita yang sangat berpengaruh pada
jiwa anak adalah buku cerita bergambar bahkan lebih berpengaruh daripada buku
cerita yang tak bergambar . Begitu juga dengan cerita tentang yang bisa
berbicara .
3. Hadiah dan Hukuman
Hadiah dan hukuman merupakan salah satu
metode yang sangat penting dalam proses pendidikan untuk membentuk karakter.Terlebih
lagi ketika para pendidik mampu menggunakan dengan memperhatikan
prinsip-prinsipnya dan waktunya yang sesuai.Memberikan imbalan kepada anak yang
menemukan barang temannya yang hilang akan memberinya motivasi untuk lebih
amanah lagi disetiap kesempatan . Tidak hanya itu , bisa memicu teman-temannya
yang lain untuk mengikutinya agar mereka pun mendapatkan imbalan dan pujian
dari orang tua dan guru mereka.
Dengan demikian tidak akan menjadikan
mereka oportunis dan pragmatis yang berbuat baik karena ingin mendapatkan
hadiah . Walaupun itu yang tampak pada mereka tetapi sebenarnya itu adalah
tabiat,fitrah anak seumur itu yang nantinya akan tertanam karakter yang baik
pada diri mereka tanpa mengharap balasan.Begitu juga ketika pera pendidik
memberikan hukuman kepada anak saat berbohong , itu merupakan suatu cara untuk
mencegah anak agar tidak berbohong lagi nantinya karena takut akan hukuman.
Imbalan dan hukuman merupakan metode yang efektif untuk menanamkan karakter
terpuji bagi anak-anak kiat.
4.
Pengulangan sebagai penguatan positif
Para ahli manajemen pengembangan diri
mengatakan . “Jika kita ingin menjadi orang bahagia , bertingkah lakulah
sebagaimana orang yang bahagia yang bertingkah laku.Niscaya akan menjadi orang
yang berbahagia.Sebagai contoh jika kita memperlakukan anak sebagai pemberani
niscaya akan menjadi seorang pemberani karena sering kita ulang pada setiap
kesempatan dengan kata-kata yang sama ataupun berbeda sampai terpatri dan
terprogram dalam ingatannya , sehingga membantu untuk tidak merasa takut pada
seorang pun.
Pengulangan adalah satu faktor yang
memperkuat dalam proses penanaman karakter maka diharuskan disetiap kesempatan
untuk melakukan dalam bentuk yang berbeda atau sama sampai menjadi karakter
bagi anak. Maka ketika ingin menanamkan sifat pemberani pengulang itu bisa
berbentuk sekali membiarkan berhadapan dengan orang yang baru dikenal,melatih
berbicara didepan orang banyak dan lain-lain.
5.
Metode tidak langsung
Diantara
metode yang efektif digunakan dalam proses pendidikan karakter adalah metode
tidak langsung baik dalam memberikan bimbingan atau pengajaran. Demikian juga
ketika guru membunyikan bel , guru segera menuju kelas dan mengajar.Guru tidak
menunda lagi karena menghargai waktu mengajar secara tidak langsung guru
mengajarkan kedisiplinan dan jika dikerjakan secara konsisten akan efektif
untuk pendidikan karakter anak.
Sebagai
contoh adalah seorang Presiden pertama Indonesia yang mengalami berbagai
tekanan,diasingkan daerah terpencil sampai penjara pun dari penjajah tetap
berjuang untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia.Karena pada diri
Soekarno telah tertanam karakter keras menolak penjajah sampai titik darah
penghabisan.
6.
Memanfaatkan Hobi Anak
Setiap
anak pasti memiliki hobbi yang disukainya untuk mengisi waktu luangnya.Seperti
main bola , mengoleksi prangko , menggambar , menulis , membaca , dan
lain-lain.Hobi anak menjadi modal utama
untuk mengajarkan karakter yang baik kepada anak.
Sebagai
contoh guru mengajarkan tolong – menolong dengan cara menyuruhnya bersama-sama
temannya untuk membuat majalah dinding.Ada yang bertugas menempel , ada yang
bertugas menggambar yang ditugas hobbi menggambar,.Dari kegiatan ini mereka
belajar membagi peran yang sesuai dengan hobbinya
7.
Mencoba hal –hal baru .
Yang harus diperhatikan oleh kita di saat
berinteraksi dengan anak adalah kita haus mencoba hal-hal yang baru yang
membuat anak tertarik selanjutnya kita bisa memberikan arahan tentang akhlak
yang ingin kita tanamkan pada dirinya.Ketika ingin mengajarkan anak sikap
optimis dalam memandang sesuatu dan menjauh sikap pesimis,mengajarkan kepada
anak didiknya dengan sikap menghargai pendapat orang lain dan perbedaan
pendapaat adalah sesuatu yang wajar .
Selain itu mencoba hal-hal baru yang lain
kita bisa lakukan alternatif misalnya mengajarkan anak kita bisa meminta
sesuatu dari orang lain dengan cara menyuruh dua anak berdiri sama-sama salah satu
disuruh mengepal tangannya dengan kuat , yang satu diminta untuk membuka
kepalan anak tersebut dengan paksa.Dengan cara itu sedang mengajarkan kedua
muridnya untuk membuka kepalan temannya tanpa dengan cara paksa dan itulah yang
harus dilakukan kepada setiap orang memerlukan sesuatu dari orang tersebut.
8.
Pembiasaan ( Habituasi )
Kecenderungan
pembiasaan pada masa anak-anak – anak lebih besar dibandingkan pada fase – fase
umur lainnya. Oleh karena itu para pendidik baik-baik orang tua maupun guru
harus serius dalam mengarahkan , dan membiasakan anak melakukan kebaikan dari
sejak dini. Mari kita ambil contoh seperti yang tidak biasa mengerjakn PR
,tugas ketika sejak awal di SD ia sangat sulit untuk melakukannya ketika sudah
memasuki sekolah menengah pertama dan atas .
Jika
kita mengoreksi diri , akan menemukan
bahwa suatu perilaku yang sulit di tinggalkan saat ini adalah hasil dari
kebiasaan sejak kecil dan begitu
juga dengan kita semua sehingga yang terbiasa akan menjadi bisa. Ala bisa karena
biasa adalah suatu ungkapan , atau kata bijak, atau ungkapan yang sering kita
dengarkan untuk memberika motivasi bagi kita.
9.
Rekreasi
Rekreasi
bias dikategorikan sebagai kegiatan yang mengandung unsur pendidikan sangat
disukai anak – anak. Melalui rekreasi ini kita bias menanamkan karakter pada
mereka dengan cara efektif . Terlebih ketika guru mampu menyeting rekreasi
tersebut sebagai sebuah proses pendidikan karakter mulai dari persiapan sampai
rekreasi itu berlangsung.
Ketika
berekreasi , anak – anak belajar cara mengatur waktu serta disiplin dalam
mengikuti setiap kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.Seperti tidak boleh
makan makan sebelum waktunya , tidak boleh bermain sebelum jadwalnya , tidak
boleh turun kepantai sebelum ada izin , sehingga menanamkan diri anak – anak
cara hidup teratur dan disiplin yang secara otomatis menghilangkan kebiasaan
hidup tidak disiplin dan diri mereka.
10. Media-Media yang mendidik
Mempergunakan
media media modern yang mendidik dianggap sebagai sarana yang penting dalam
proses pendidikan karakter, terutama pada era modern saat ini. Di mana media –
media tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan anak – anak . Oleh karena
itu, sebagai pendidik kita harus mampu memanfaatkan media-media tersebut
sebagai sarana untuk menanamkan karakter pada diri anak.
Media
sangat berguna bagi – anak adalah diantaranya buku mewarnai , teater boneka,
lagu atau nyanyian , drama atau sandiwara, gambar tiga dimensi,
computer/laptop/Note book, proyektor, poster dan film kartun.Dengan media itu bisa membentuk karakter anak jika
penggunaan media tersebut didampingi dan digunakan sesuai dengan penggunaanya.
Kembali Ke Beranda
Kembali Ke Beranda